NERACA
SALDO
Neraca
Saldo adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari seluruh rekening yang ada di
dalam buku besar pada suatu saat
tertentu.
Tujuan
pembuatan Neraca Saldo adalah :
1.
Untuk
menguji kesamaan debit dan kredit di dalam buku besar
2.
Untuk
mempermudah penyusunan laporan keuangan
Proses
Pembuatan Neraca Saldo :
1.
Pertama-tama
jumlahkan kolom debit dan kredit semua rekening yang terdapat di buku besar.
2.
Tuliskan
hasil penjumlahan tersebut pada kolom yang sesuai dalam rekening yang
bersangkutan.
3.
Hitunglah
saldo semua rekening yang terdapat dalam buku besar, yaitu dengan cara mencari
selisih jumlah kolom debit dan jumlah kolom kredit yang yang telah dilakukan
pada nomor 2.
4.
Susunlah
Neraca Saldo yang berisi nama-nama semua rekening yang terdapat dalam buku
besar beserta saldonya masing-masing yang telah ditentukan pada nomor 3.
Berikut
adalah contoh Neraca Saldo Perusahaan Sekar Wangi per 31 Mei 2007.
PERUSAHAAN SEKAR WANGI
NERACA SALDO
PER 31 MEI 2007 (dalam Ribuan Rupiah)
NOMOR REKENING
|
NAMA REKENING
|
Saldo
|
|
Debit
|
Kredit
|
||
100
|
Kas
|
5.400
|
|
120
|
Piutang Usaha
|
600
|
|
130
|
Bahan Habis
Pakai
|
1.000
|
|
170
|
Kendaraan
|
15.000
|
|
175
|
Perabot Kantor
|
5.000
|
|
200
|
Hutang Wesel
|
|
0
|
250
|
Modal Tuan
Ubaid
|
|
26.000
|
290
|
Prive Tuan
Ubaid
|
500
|
|
300
|
Pendapatan Jasa
|
|
1.500
|
|
|
27.500
|
27.500
|
Neraca
Saldo
Neraca
Saldo
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
Kas
|
Rp.326.250.000
|
-
|
Hutang
Usaha
|
-
|
Rp.13.700.000
|
Perlengkapan
|
Rp.35.700.000
|
-
|
Modal
|
-
|
Rp.470.000.000
|
Biaya
Iklan
|
Rp.30.000.000
|
-
|
Biaya
Sewa
|
Rp.20.500.000
|
-
|
Biaya
Listrik
|
Rp.1.750.000
|
-
|
Biaya
Gaji
|
Rp.42.500.000
|
-
|
Prive
|
Rp.12.000.000
|
-
|
Peralatan
|
Rp.15.000.000
|
-
|
Rp.483.700.000
|
Rp.483.700.000
|
Neraca
Saldo yang benar menuntut kesamaan keseluruhan jumlah pendebitan dengan keseluruhan jumlah
pengkreditan. Pada kasus Perusahaan
Sekar Wangi di atas, Neraca Saldo per 31 Mei 2007 sudah menunjukkan
jumlah yang sama antara kedua sisi debit kreditnya. Sehingga Neraca saldo tersebut
adalah benar dan proses pemindahan transaksi dari jurnal ke rekening juga
benar.
Meskipun
begitu, belum tentu jumlah yang sama antara sisi debit dan kredit menjamin
bahwa sesuatu Neraca Saldo sudah seratus persen benar. Ada beberapa kesalahan
yang tidak tampak pada Neraca Saldo, karena kesalahan tersebut tidak
mempengaruhi kesamaan debit dan kredit Neraca Saldo. Beberapa tipe kesalahan
tersebut adalah :
1.
Suatu
transaksi tidak dicatat dalam jurnal. Misalnya suatu transaksi penjualan jasa
lupa tidak dicatat, maka tidak ada pendebitan dan pengkreditan yang
bersangkutan dengan transaksi tersebut. Akibatnya jumlah keseluruhan sisi debit
dan sisi kredit yang dicatat tetap pada posisi seimbang.
2.
Suatu
transaksi dicatat dalam jurnal dengan satuan uang yang salah. Misalnya
transaksi penjualan jasa sebesar Rp.150.000 secara tunai dicatat Rp.105.000.
Transaksi tersebut dicatat pada Kas sisi debit sebesar Rp.105.000 dan pada
Penjualan sisi Kredit dalam jumlah yang sama yaitu Rp.105.000. Dengan demikian
posisi antara debit dan kredit tetap seimbang.
3.
Satu
transaksi dicatat dalam jurnal lebih dari satu kali. Misalnya transaksi
penjualan jasa sebesar Rp.150.000 dicatat dua atau tiga kali, maka terdapat dua
atau tiga kali pendebitan dan pengkreditan dalam jumlah yang sama,
masing-masing Rp.150.000. Sudah tentu kejadian ini tidak mempengaruhi kesamaan
antara sisi debit dan sisi kredit.
4.
Suatu
transaksi dicatat dalam jurnal pada rekening yang tidak semestinya. Misalnya
transaksi penjualan jasa sebesar Rp.150.000 tunai, dicatat pada rekening
Piutang Usaha di sisi debit dan Penjualan di sisi kredit. Sekalipun pencatatan
pada rekening Piutang Usaha adalah keliru, namun ia tidak berpengaruh terhadap
keseluruhan jumlah di sisi debit. Dan karena sudah dilakukan pengkreditan yang
benar maka sisi debit dan sisi kredit tetap dalam jumlah yang sama.
Kesalahan-kesalahan
di atas tidak akan tampak pada Neraca Saldo, meskipun ada pengaruh yang
bermakna dari keempat kesalahan tadi. Secara ringkas dapat disimpulkan sbb :
1)
Suatu
transaksi yang tidak dicatat akan menyebabkan jumlah keseluruhan pendebitan dan
pengkreditan lebih kecil sejumlah nilai transaksi yang tidak dicatat.
2)
Suatu
transaksi yang dicatat salah menyebabkan rekening-rekening yang bersangkutan
tidak menunjukkan saldo yang semestinya, bisa terlampau besar dan dapat pula terlampau
kecil.
3)
Pencatatan
suatu transaksi lebih dari satu kali menyebabkan jumlah yang tercantum dalam
suatu rekening dan saldo akhirnya terlampau besar atau terlampau kecil.
4)
Pencatatan
transaksi ke rekening yang salah menyebabkan suatu transaksi akan dihitung
terlampau besar dan rekening pengimbangnya dihitung terlampau kecil.
Ada
beberapa tindak pencegahan yang perlu dilakukan agar tidak terjadi
kesalahan-kesalahan yang telah disebutkan di atas sbb :
1)
Menganalisa
elemen-elemen yang akan dipengaruhi oleh sesuatu transaksi, apakah itu aktiva,
hutang, modal, pendapatan dan biaya.
2)
Menganalisa
pengaruh suatu transaksi kepada elemen yang bersangkutan, apakah transaksi
tersebut akan menambah atau mengurangi elemen tersebut.
3)
Menganalisa
pendebitan dan pengkreditan yang semestinya dilakukan, apakah sesuatu tambahan
pada elemen tertentu harus dicatat pada sisi debit ataukah pada sisi kredit.
4)
Menguji
kebenaran posting yang dilakukan, dengan membandingkan angka-angka pada jurnal dengan yang tercantum pada
rekening. Di sinilah letak pentingnya pemberian referensi yang baik, sehingga
memudahkan pemeriksaan ulang terhadap posting.
5)
Menguji
ulang kesamaan antara keseluruhan jumlah debit dengan keseluruhan jumlah kredit
dalam jurnal.
6)
Menyusun
daftar rekening pada Neraca Saldo secara urut sesuai dengan nomor tiap-tiap
rekening.
7)
Memeriksa
posisi angka khususnya tanda titik yang memisahkan posisi ribuan, jutaan,
milyaran dan seterusnya serta tanda koma yang menunjukkan pecahan desimal,
sehingga tidak terjadi salah meletakkan tanda tersebut.
NERACA LAJUR (WORKSHEET)
PENCATATAN
TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Jurnal
Buku Besar Neraca Laporan
Saldo Keuangan
Jurnal Neraca
Penyesuaian
Lajur
TUJUAN PEMAKAIAN
NERACA LAJUR
Neraca Lajur: suatu kertas berkolom-kolom
(berlajur-lajur) yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang
dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan cara yang
sistematis.
Neraca lajur bukan
catatan akuntansi maupun laporan keuangan, tetapi kertas kerja untuk membantu
menyusun laporan keuangan.
Tujuan pembuatan Neraca Lajur:
1.
Untuk
memudahkan penyusunan laporan keuangan
2.
Untuk
menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian,
sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal.
3.
Untuk
mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal
penyesuaian.
BENTUK NERACA
LAJUR
Merupakan
kelanjutan dari Neraca Saldo Setelah Disesuaikan, yaitu sbb:
Perusahaan
" ABC"
Neraca
Lajur
Untuk
Tahun yang berakhir tanggal 31 Desember xxxx
|
||||||||||
Nama Rekening
|
Neraca Saldo
|
Penyesuaian
|
Neraca Saldo Setelah Disesuaikan
|
Laporan Rugi-Laba
|
Neraca
|
|||||
Debet
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PROSES PENYUSUNAN
NERACA LAJUR
1. Masukkan saldo-saldo rekening buku
besar ke dalam kolom neraca saldo
pada formulir neraca lajur
2. Masukkan ayat-ayat jurnal penyesuaian
ke dalam kolom penyesuaian
3. Mengisi kolom neraca saldo setelah disesuaikan
4. Memindahkan jumlah-jumlah di dalam
kolom neraca saldo setelah disesuaikan ke dalam kolom rugi-laba atau kolom neraca
5. Menjumlahkan kolom rugi laba dan kolom neraca,
memasukkan angka laba bersih atau rugi bersih sebagai angka pengimbang
ke dalam kedua pasang kolom di atas dan menjumlahkan kembali kolom-kolom
tersebut
PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN DARI NERACA LAJUR
Informasi yang diperlukan untuk
menyusun neraca dan laporan rugi laba telah tersedia di neraca lajur.
Laporan rugi-laba disusun dengan
mengambil data yang tercantum dalam kolom rugi-laba.
Neraca disusun dengan mengambil data
yang tercantum dalam kolom neraca.
Contoh:
Kasus Foto Studio
"Warna" pada pokok bahasan "PENYESUAIAN"
Proses penyusunan Neraca Lajur dan Laporan Keuangannya
adalah sbb:
diberikan pada waktu tatap muka
LATIHAN SOAL
Berikut ini data keuangan Perusahaan "Sumber
Rezeki" pada tanggal 31
Desember 2003
Perusahaan
"Sumber Rezeki"
Daftar
Saldo
Per
31 Desember 2003
|
|
Nama Rekening
|
Saldo
|
Kas
Surat Berharga
Bahan Habis Pakai
Utang Usaha
Biaya Gaji
Piutang Usaha
Kendaraan
Biaya Listrik, Air, dan Telepon
Biaya Sewa
Pendapatan Jasa
Pendapatan Bunga
Utang Wesel
Biaya Lain-lain
Modal, Sri Rezeki
Prive, Sri Rezeki
Perangkat Kantor
Premi Asuransi Dibayar di Muka
|
Rp 9.080.000,-
10.000.000,-
360.000,-
9.600.000,-
9.000.000,-
1.200.000,-
10.800.000,-
960.000,-
1.400.000,-
25.200.000,-
1.680.000,-
1.800.000,-
120.000,-
12.000.000,-
1.840.000,-
4.800.000,-
720.000,-
|
Informasi
penyesuaian :
a) Berdasarkan perhitungan fisik pada
tanggal 31 Desember 2003, bahan habis pakai yang tersisa adalah Rp 56.000,-
b) Para karyawan masih berhak atas gaji
sebesar Rp 300.000,- yang belum dibayar oleh perusahaan.
c) Biaya listrik, air yang masih terutang
Rp 40.000,-
d) Kendaraan ditaksir umur ekonomisnya
adalah 5 tahun, dan disusut setiap tahun dengan jumlah yang sama, yaitu 20%
dari harga perolehan.
e) Perangkat kantor dibeli dan mulai
digunakan pada 1 Januari 2003, ditaksir umur ekonomisnya 5 tahun dan disusut
dengan tata urutan sbb:
1) Tahun I 5/15 dari harga perolehan
2) Tahun II 4/15 dari harga perolehan
3) Tahun III 3/15 dari harga perolehan
4) Tahun IV 2/15 dari harga perolehan
5) Tahun V 1/15 dari harga perolehan
f) Bunga tahun ini yang baru akan diterima
pada tahun operasi berikutnya adalah Rp 500.000,-
g) Ditaksir 2% dari keseluruhan jumlah
piutang usaha tidak dapat ditagih.
h) Bunga tahun ini yang baru akan dibayar
tahun berikutnya berjumlah Rp 300.000,-
Diminta:
Buatlah Neraca
Lajur, jurnal penyesuaian (dalam bentuk jurnal umum), dan Laporan keuangan
Perusahaan "Sumber Rezeki"